Selepas tunaikan salat Idul Adha, Idul Kurban, beringanlah
Sahaya, Guru Han, dan Sang Guru, menuju tempat pemotongan hewan kurban. Sahaya
bertanya, mengapa mesti hewan yang disembelih, selain daripada maksud
menyembelih diri sendiri, memotong sifat hewani pada diri? Sang Guru lalu
bersabda, “Sesungguhnya, yang lebih penting dalam pelajaran ibadah kurban ini,
meng-Ibrahim-kan diri. Meluapkan cintanya pada Sang Mahacinta.” Tak terduga,
Guru Han ikut menegaskan, “menjadi penting pula meng-Ismail-kan diri,
memasrahkan diri pada ketundukan atas cinta pada Sang Ayah, sebagai manifestasi
cinta pada Sang Mahacinta”.
Langganan:
Postingan (Atom)