Senin, 07 Oktober 2013

KEABADIAN



Ini hanyalah amsal
sebuah permisalan tentang seekor burung
yang menempuh suluknya

Pada dinihari
dirinya terlahir di ujung malam
subuh menjemputnya dengan tetesan embun

Pada pagihari
dirinya mulai terbang tanpa lelah menaklukkan cakrawala
ujung pagi melepasnya dengan terik yang membakar

Pada sianghari
dirinya mulai berkemas untuk pulang
singgah sejenak di kelelahan surya

Pada sorehari
dirinya bertengger di senja yang ramah
menanti magrib yang datang menyongsong

Pada malamhari
dirinya menemukan istirahatnya
berdamai dengan gulita malam

Jelang dinihari
dirinya harus lahir kembali
namun rasa enggan menahannya

gulita malam telah menawannya
damainya malam telah menerungkunya
keabadian telah bertemu dengannya

0 komentar:

Posting Komentar