Kamis, 12 November 2015

KETERPURUKAN


Beribu detik lamanya sahaya tak bercuap-cuap, itu karena Guru Han lagi puasa tutur. Namun begitu puasa ujarnya selesai, maka moncerlah sabda, serintik hujan di awal musim: " Keterpurukan di masa silam, bagi seseorang yang mengalaminya, setidaknya ada respon psikis yang menyata. Keterpurukan dipandang sebagai trauma yang kemudian seseorang itu ingin menghapusnya dari jejak diri hingga tak berbekas lagi. Sebaliknya, seseorang memandang keterpurukan itu sebagai cermin diri untuk senantiasa menyandarkan kesadaran diri, bahwa yang demikian adalah salah satu tapak dari jalan kehidupan yang tak perlu dihilangkan, apatah lagi mengingkarinya.

0 komentar:

Posting Komentar