Untunglah ranah olah jiwa dan ruang persilatan pikiran masih terbuka lebar di pelataran mukim sahaya, sehingga para penikmat persamuhan masih datang dan pergi, silih berganti. Namun, ada yang sering mengganggu, tatkala perbincagan begitu khusyuk, beberapa orang sering sibuk sendiri dengan gawainya. Nyelutuklah kisanak yang lainnya, dengan tanya yang menyindir, masih perlukah kita bersosial media, yang lebih banyak mengumbar kebohongan, permusuhan dan kebencian? Guru Han mendehem,lalu angkat tutur: "Justeru inilah saatnya menguji kewarasan di tengah kegilaan. Kalau saja terasing di tengah massivnya kebohongan, permusuhan dan kebencian, itu tandanya diri masih sadar. Apatah lagi bila bisa memilahnya, itulah kecerdasan yang paripurna."
Kamis, 08 Desember 2016
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar