Syahdan, saling curhat di penghujung tahun menghidu persamuhan dengan beberapa kisanak Seorang sanak memuntahkan uneg-unegnya dengan penuh sesal. Betapa tidak, ia merasa telah menolong seseorang hingga tak terhitung bantuannya, namun saat terpuruk, menunggulah.giliran untuk dibantu agar bisa keluar dari kubangan masalah. Apa lacur, pelampung masalah tak kunjung dilemparkan. Sahaya larut dalam muntahan kesal itu, soalnya nasib yang sama juga berlaku pada sahaya. Guru Han hadir menyata, dengan enteng, tutur pun melancar: " Jikalau dikau memberikan bantuan, usahlah berharap untuk dibalas. Berlakulah semisal buang tinja, yang tak berniat sekalipun untuk mengambilnya kembali, apatah lagi diantarkan ke mukimmu. Lupakanlah, dengan begitu, dikau menjadi merdeka karena telah membuang sesuatu yang amat penting. Dan, justeru menjadi bencana tatkala dikau tidak melimpahkannya. Berbuat baik, selaiknya karena memang harus berbuat baik, bukan untuk motif yang tak berujung."