Senin, 14 Desember 2015

MITRA


Tahun 2015 sebentar lagi pamit, tahun berikutnya segera menggelinding. Sesosok kisanak mampir di semedi sahaya, bercuap-cuap tentang capaian-capaiannya di tahun ini. Namun ia tetap gundah, betapa tidak, ada sebongkah obsesi yang belum terwujud, bahkan didahului oleh kisanak lain. Cemburu dan kesallah ia, mengumpat dan mengumbar sumpah serapah dan berjanji menaklukkannya di masa depan. Guru Han yang sedari tadi hanya diam menyimak, tiba-tiba menggelontorkan ujar-ujar: " Orang yang selalu memandang orang lain yang berhasil sebagai bukan keberhasilannya, pastilah dianggap sebagai saingan yang saban waktu mengancam. Maka bawaannya bakal uring-uringan melulu. Selaiknya, keberhasilan orang lain dipandang sebagai keberhasilan setiap insan yang dititipkan padanya, sehingga orang lain selalu didudukkan sebagai mitra dalam kehidupan. Akan lebih indah hidup ini, bilamana keberhasilan diri termanifestasi pada keberhasilan sosok lain. Tidak mesti dalam permainan sepak bola, diri harus mencetak gol. Bukankah bola yang ditembakkan seorang kawan lalu menjadi gol membuahkan kemenangan bersama, keberhasilan kolektif? "

0 komentar:

Posting Komentar