Sudah lebih sepekan surya tak menampakkan batang cahayanya. Rada sulit membedakan pagi, siang, dan sore. Sekotahnya ingin menjadi malam. Warga kota beragam sikapnya atas terungku gelap, yang diselingi hujan deras dan liukan angin kencang. Sahaya lebih banyak di mukim, mendaras buku kehidupan dan mengeja kitab kehayatan. Dalam khusyuk yang suntuk, tetiba saja Guru Han berbisik lirih: "Apa yang bisa dikau perbuat, bila saja surya terbit, dan memilih arah barat sebaga titik mula edarnya? Bukankah itu selaku penanda semesta sudah mau bubar? Akhir dunia menyata?"
Kamis, 02 Februari 2017
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar