Rabu, 01 Februari 2017

NU

Kita hidup di era yang terbirit-birit dan terburu-buru. Hayat kita penuh keterbiritan dan keterburuan dalam menyikapi keadaan yang ada. Di majelis malam jum'atan, sekaum bakal berjamaah lagi, membincang topik yang hangat di seputar. Dan, kali ini pastilah tentang NU (Nahdatul Ulama), yang keruh kejernihan airnya, gegara diaduk-aduk. Istilahnya, mendadak NU, ada demam NU. Sahaya berdegup jelang persamuhan itu, waima Guru Han telah membekali sikap, sebentuk pengetahuan, bahwa, "NU itu bukan serupa ranting pohon yang mati jiwanya, sehingga mudah patah atau dipatahkan. NU itu, serona ranting pohon yang jiwanya hidup, sehingga amat lentur dan dilenturkan. Berbedalah ranting kering kerontang dan tangkai hidup menghidupkan. Satu sebagai ranting kayu bakar, lainnya, tangkai yang menumbuhkan bibit kehidupan."

0 komentar:

Posting Komentar