Minggu, 15 Desember 2013

TITISAN-CINTA-LELUHUR


hari itu,
aku menyksikan karibku
tersenyum simpul memburai
terisak lepas mendesah

siang itu,
karibku berbinar matanya
kelopaknya basah
butiran  kristal melompat

dipandangnya buah pikirnya
dirabanya gejolak batinnya
dipeluknya bunga-bunga ruhaninya
yang kini telah mewujud

saat itu,
anak ruhaninya telah lahir
didekapnya dengan sahdu
bahagia menderu-deru

diberinya nama: Titisan
berayahkan: Cinta
bermarga: Leluhur
Titisan Cinta Leluhur

kerabat beriang
para dayang sibuk mengusung
sebuah rencana perhelatan
untuk aqiqah sang anak ruhani  

mari mendaras sang anak
mendupai di kedalaman jiwa
bersejajar di perhelatan pikir
berbahagia dalam rapatan duduksila

2 komentar:

Unknown mengatakan...

Ini thema tentang lahirnya sang bayi..ada yg trs menyisakan pertanyaan dlm hati saya maksud anda menempatkan kata titisan...scr keseluruhan sy suka puisi anda ini salam..

Sulhan Yusuf mengatakan...

Sebenarnya puisi dibuat dalam rangka terbitnya sekaligus launching sebuah buku-novel yang berjudul TITISAN CINTA LELUHUR. Jadi maksud dari puisi ini, kelahiran anak ruhani, berupa sebuah karya tulis, novel.

Posting Komentar