Ahad pagi yang semenjana teriknya, daku berkasih-kasihan dengan kekasih, pada ruang batin percakapan tentang hidup dan kehidupan, yang cukup membelenggu asa. Terpuruk dalam tubi masalah, membincangkannya adalah sebentuk terapi jiwa. Sang Guru menimpali kami, sebentuk tutur meluncur: " Han..., tidak banyak orang yang masih bisa menggapai bahagia, kala keterpurukan materi melilit. Justeru karena lilitannyalah, bahagia menjadi benderang. Bukankah di balik keredupan, menjanjikan keterangan? "
Sabtu, 18 Oktober 2014
OPTIMIS
Diposting oleh
Sulhan Yusuf
di
20.29
Ahad pagi yang semenjana teriknya, daku berkasih-kasihan dengan kekasih, pada ruang batin percakapan tentang hidup dan kehidupan, yang cukup membelenggu asa. Terpuruk dalam tubi masalah, membincangkannya adalah sebentuk terapi jiwa. Sang Guru menimpali kami, sebentuk tutur meluncur: " Han..., tidak banyak orang yang masih bisa menggapai bahagia, kala keterpurukan materi melilit. Justeru karena lilitannyalah, bahagia menjadi benderang. Bukankah di balik keredupan, menjanjikan keterangan? "
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar