Jumat, 10 Juli 2015

IMAJINASI


Sudah dua hari menggelinding, putra sahaya yang berusia 10 tahun selalu menunjukkan trik permainan sulapnya dari buku yang ia pelajari, plus menonton trik sulap di youtube. Ada rasa ingin mengacuhkan, tidak memerhatikannya, sebab permainannya masih sangat mudah untuk ditebak. Namun Guru Han segera bernasehat: " Seriuslah memerhatikan permainannya, jadilah penonton sungguhan, berilah tepuk tangan sebagai alat bayarnya, tunjukkan raut takjubmu, lontarkan decak kagummu. Dengan begitu, dikau telah memelihara imajinasinya. Anak yang kehilangan imajinasi, tak bisa diandalkan untuk mengimajinasikan keperluan-keperluan bangsanya di masa depan. Dan, bangsa yang kehilangan imajinasinya adalah bangsa yang telah mati."

0 komentar:

Posting Komentar