Minggu, 12 Juli 2015

TIKUS


aku punya sepotong tanah
tak seberapa luas
hanya empat langkah ke depan
enam langkah ke samping


tetaplah tanah itu kubanggakan
kutanamlah pepaya, jeruk nipis dan srikaya
walau sepohon duapohon tigapohon
masihlah mulai bertunas berdaun kecilkecil

musuhnya cuma satu: tikus
tikus menghabisi dedaunnya
menggerek batangnya
berak pun di sekitarnya

tikus negeriku lain pula
minyak, oli, aspal diminumnya
butas, beton, gedung disantapnya
tainya jadi lembaranlembaran bertuah

canggih nian tikus negeri ini, pikirku
minum santap tainya begitu beradab
kolot benar tikus di tanahku, gumamku
hanya bau busuk menusuk hasilnya

sekilas muncul takjub
bertambahlah takutku
sebab keberadabannya bakal
mengajari kekolotan tikusku

tanahku yang sepotong
tak begitu luas
empat kali enam langkah
akan dimakannya pula

0 komentar:

Posting Komentar