Selasa, 02 April 2013

BUNGLON

Sekali waktu dikau menjadi benalu, mematikan dahan yang dililit, ranting pun mengering, kerontang rapuh, patah.

Kali lain dikau mewujud serupa burung. Bersiul dengan kicau yang memukau, melenakan penghuni semesta.

Terbangmu mengangkasa di langitbiru, dikau lupa pada benalumu itu. Dan, dikaupun bertengger pada dahan yang kering kerontang, patah pun ranting.

Sayap yang dikau pakai buat terbang melangit, terlanjur dikau buang, sebab rasa butuh akannya tak perlu lagi. Habislah manis, sepah pun dibuang.

Nasib apa yang bakal dikau jumpai, saat tak punya sayap tapi terlanjur bertengger di ranting yang rapuh, dan dalam sekejap akan patah?.

Kalut pikiran membacamu, risau hati menyukmamu, tapi apa daya, dikau menjadi benalu, meski saat lain mewujud burung, tidaklah memengaruhi lagi. Sebab benalu dan burung sama saja pada dikaumu.

0 komentar:

Posting Komentar