Selasa, 29 Juli 2014

MUDIK


Daku telah merencanakan mudik, namun batal. Soalnya, banyak hal kerjaan yang menawanku, padahal kerinduan akan kampung halaman sudah meluap-luap. Di tengah gundahku, tepat sekali Sang Guru hadir menghibur dengan sabdanya: " Han..., seperti itu pulahlah permisalan mudik ke kampung abadi, keabadian. Seharusnya, seseorang sudah harus berangkat meninggalkan tempat merantaunya di dunia fana ini, menuju kampung abadi, akherat, tapi banyak pernak-pernik dunia yang menerungkunya, hingga ketersiksaan di dunia menyetubuhinya berkali lipat."

0 komentar:

Posting Komentar