Senin, 22 Desember 2014

LUPA


Akhir pekan, daku merencanakan ke luar kota. Kupesanlah oto angkutan umum langgananku. Namun ia lupa menjemputku. Maka kucarilah oto pengganti sebagai alternatif meski tidak kukenal sopirnya. Di atas lajunya oto, kecewa campur aduk atas kejadian ini. Tentulah Sang Guru tak rela melihatku tenggelam dalam kegundahan, sabdanya pun menuntunku: " Han..., jangan kesal hanya karena lupa. Sebab, kali lain dikau butuhkan lupa untuk melupakan hal-hal yang sulit dilupakan. Jadi lupanya orang itu sebagai pengingat bagimu untuk melupakan kejadian ini agar dikau melupakannya. Mohon maaflah padanya, karena dikau menyebabkan ia merasa bersalah. Normalkanlah rasamu seperti sediakala, Itulah tandanya dikau sudah lupa akan peristiwa ini."

0 komentar:

Posting Komentar