adakah rasa bersalah yang lebih suntuk
dari melaparkan sekawanan burung?
jalak, pipit, kutilang
terbang ke mana kalian?
memang perlakuanku niradab
selaku sesama penghuni semesta
pohon kersen yang kutanam
telah kutebang
hanya karena khawatir
ditumbagkan angin
lalu menimpa rumah tetangga
padahal belumlah tentu
angin sejahat itu
bukankah pohon kersen itu
telah menjadi istanamu?
menyantap buahnya
bersendragurau sesamamu
gala berkasih-kasihan
tempat bercinta yang paling indah
akulah yang menanam
tapi kala tumbuh
telah jadi milik bersama
sepatutnya daku menahan diri
dari ego kepemilikan
kesegaran udara
sulit kurasakan
kerindangan di kala terik
kini tiada lagi
oh....aku sudah berlaku zalim
pada diriku
juga padamu
0 komentar:
Posting Komentar