Senin, 21 September 2015

KEPENTINGAN


Pada selapak beranda di rumah maya, berkerumunlah sekelompok insan dengan ragam pikiran, persamuhan digelar untuk menyodorkan acara melepas rindu. Riuh rendah kebrisikan celoteh, bak sekawanan burung berebut ranting di sepohon harapan. Seorang sosok berlaku seperti ratu, didapuk selaku dirigen untuk mengorkestra suara yang ricuh menjadi paduan suara. Namun, sang dirigen lebih banyak mengeluhkan dirinya, yang sudah berlaksa tenaga dan pikiran demi kejayaan acara dan masih saja dianggap punya kepentingan tertentu, sejenis hidden agenda. Sahaya menguping kegaduhan, Guru Han turut menyimak, di daun telinga terlontarlah sabdanya: " Tidaklah perlu ngotot untuk menabalkan diri tak punya kepentingan akan suatu perhelatan. Semakin menegaskan diri sebagai tak punya agenda khusus, semakin menunjukkan bahwa memang ada rencana terselubung, paling tidak ingin dikenal sebagai orang yang bebas kepentingan. Sebaiknya, tunggulah acara usai dan semua akan terkuak, betulkah tak berkepentingan?"

0 komentar:

Posting Komentar