agustus membara
september ikut meradang
panas leluasa menari
basah tak kunjung jua
nopember membakar
pohonpohon bersamuh
mencari cara melepas
daunnya
yang kerontang lebih
cepat dari biasanya
berisiklah dedaunan
mengalahlah para daun tua
untuk jatuh lebih dulu
biar daun muda tetap
bertahan
jatuhnya daun tua bak
lambain tangan
sebentuk tetesan airmata
melompat dari kelopaknya
pertiwi menyiapkan
tikarnya
menyambut daun tua
yang menunaikan takdirnya
dalam sunyi sepi senyap
berbisiklah pertiwi pada
daun tua:
“aku akan mengembalikanmu
ke pohon yang dikau
tinggalkan
serupa kuncup muda hijau
berkilau”
0 komentar:
Posting Komentar