Kamis, 08 September 2016

HARGA



Terjadi kegaduhan pendapat di salah satu mukim kerabat sahaya. Pasalnya, seorang kerabat, menjual kebunnya guna membeli mobil. Padahal, saran dari kerabat lain mengusulkan agar jangan menjual kebun, tetapi menunggu hasilnya, baru beli mobil. Tapi, tetap saja ia ngotot, kebelet ingin menyegerakannya. Sebab, hasil kebunnya tidak segera mampu mewujudkan inginnya, padahal ia sudah mau sekali harga dirinya melejit dengan mobil itu. Dari kejauhan, Guru Han melayangkan secarik tutur: “ Membeli mobil lalu mengendarainya, dapat menaikkan harga diri. Dan, sang kerabat rupanya ingin menaikkan harganya di mata sesamanya. Memang, harga diri itu amat mahal nilainya, namun tidak mesti dengan berkendara, sebagai jalan untuk menaikkan harganya. Apatah lagi, bila mobil yang menjadi lambaran harga diri, maka percayalah, harga diri akan menyusut setiap hari, seiring dengan turunnya harga mobil.”

0 komentar:

Posting Komentar