Terjadi kegaduhan pendapat di salah satu mukim kerabat
sahaya. Pasalnya, seorang kerabat, menjual kebunnya guna membeli mobil.
Padahal, saran dari kerabat lain mengusulkan agar jangan menjual kebun, tetapi
menunggu hasilnya, baru beli mobil. Tapi, tetap saja ia ngotot, kebelet ingin
menyegerakannya. Sebab, hasil kebunnya tidak segera mampu mewujudkan inginnya,
padahal ia sudah mau sekali harga dirinya melejit dengan mobil itu. Dari
kejauhan, Guru Han melayangkan secarik tutur: “ Membeli mobil lalu
mengendarainya, dapat menaikkan harga diri. Dan, sang kerabat rupanya ingin
menaikkan harganya di mata sesamanya. Memang, harga diri itu amat mahal
nilainya, namun tidak mesti dengan berkendara, sebagai jalan untuk menaikkan
harganya. Apatah lagi, bila mobil yang menjadi lambaran harga diri, maka
percayalah, harga diri akan menyusut setiap hari, seiring dengan turunnya harga
mobil.”
Kamis, 08 September 2016
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar