Kali ini, tiada persamuhan, apatah lagi diskusi, tetiba saja sahaya tertatap tajam, seolah menjadi terdakwa tunggal, Guru Han menohok pikiran, meninju rasa dan menggeledah jiwa sahaya, dengan sabda yang tak terduga: " Karena keburukan juga punya batas, pada setiap masanya, maka tatkala ada seseorang yang memperburuk keburukan, sesungguhnya ia telah mempercepat keruntuhan kejayaan keburukan. Percayalah, sebab bila dikau menyepelekannya, sama saja telah terterungku olehnya, dari pengharapan yang paripurna."
Selasa, 13 September 2016
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar