Selasa, 06 September 2016

PINTU



Toa masjid dekat mukim sahaya memanggil untuk tunaikan Maghrib. Bergegaslah ke sana bersama kisanak yang lainnya. Sesudah shalat, bersualah dengan kisanak lama, lalu jabat tangan, berharap masih bisa jumpa lagi di luar masjid. Rupanya ia masuk lewat pintu lain, kemudian keluar lewat pintu masuknya, sehingga tak ketemu lagi. Rasa penasaran segera raib, gegara Guru Han langsung menguarkan tutur: “ Mengapa mesti harus keluar dari pintu yang sama, jikalau pintu masuknya saja sudah berbeda. Begitulah  perumpamaan dalam mencari ridha Tuhan akan kebenaran, tidaklah mesti kita masuk pada satu pintu, sebab pintu yang lain terbuka lebar untuk dimasuki. Masuklah dan keluarlah lewat pintu kebenaran yang dikau jalani, serta persilakan pula kisanak yang lain untuk masuk dan keluar melalui pintu yang dipilihnya. Toh di dalam masjid, dengan satu komando dari imam, sekotahnya mewujudkan lelaku dan lelakon yang sama, mempersaksikan kebenaran.”

0 komentar:

Posting Komentar