Toa masjid dekat mukim sahaya memanggil untuk tunaikan
Maghrib. Bergegaslah ke sana bersama kisanak yang lainnya. Sesudah shalat,
bersualah dengan kisanak lama, lalu jabat tangan, berharap masih bisa jumpa
lagi di luar masjid. Rupanya ia masuk lewat pintu lain, kemudian keluar lewat
pintu masuknya, sehingga tak ketemu lagi. Rasa penasaran segera raib, gegara Guru Han langsung menguarkan
tutur: “ Mengapa mesti harus keluar dari pintu yang sama, jikalau pintu
masuknya saja sudah berbeda. Begitulah
perumpamaan dalam mencari ridha Tuhan akan kebenaran, tidaklah mesti
kita masuk pada satu pintu, sebab pintu yang lain terbuka lebar untuk dimasuki.
Masuklah dan keluarlah lewat pintu kebenaran yang dikau jalani, serta
persilakan pula kisanak yang lain untuk masuk dan keluar melalui pintu yang
dipilihnya. Toh di dalam masjid, dengan satu komando dari imam, sekotahnya
mewujudkan lelaku dan lelakon yang sama, mempersaksikan kebenaran.”
Selasa, 06 September 2016
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar