Rabu, 19 Maret 2014

BEKU-CAIR


Sanakku bertandang ke mukimku, membagikan gundahnya akan perjodohannya yang belum menemukan titik terang. Pasalnya, keluarga terdekatnya belum memberikan restu atas pilihannya. Kebekuanpun melanda ruang-ruang rumahnya, dingin sedingin es yang beku, es batu yang kaku nan keras. Sang Guru berminat menyela perbincangan, bisiknya: " Han..., kebekuan hati mesti dicairkan. Ibarat es batu yang mengeras-dingin beku, dapat dicairkan dengan memblendernya, mendiamkan apa adanya hingga meleleh sendiri, menjemurnya di terik matahari, atau masaklah hingga ia mencair. Pilihanmu akan cara-cara itu, akan beriringan dengan resiko yang akan tertuai."

0 komentar:

Posting Komentar