Senin, 03 Maret 2014

OMBAK-PANTAI



Seorang anak muda rusuh hatinya, berdiri di penghujung sore, senja yang kelabu menawan rasanya, menurungku jiwanya. Ia mengadukan resahnya padaku, aku tak sanggup berbuat, tapi Sang Guru berbijak pikir, lalu kebajikan dituturkannya: " Han..., jadilah bibir pantai, yang setia mengecup setiap gulungan ombak, yang menghempaskan dirinya. Gelora dan gejolak atau amarah ombak akan damai-tenang-pasrah setelah kecupan itu."

0 komentar:

Posting Komentar