Nampaknya hari ahad
kali ini cerah, hujan berhenti mengiringi jedahnya gejolak kaum muda-mahasiswa
karena memprotes pengurus negeri ini yang dianggap abai terhadap orang kecil. Sang
Guru duduk santai di serambi pengharapan, meminum kopi sambil bertutur: “Han...,
kaum muda-mahasiswa yang bergolak itu adalah sebuah keniscayaan. Malah
menyimpang dari wataknya jikalau tidak ada gejolak padanya. Bayang-bayang masa silam dan obsesi masa depan adalah
jebakan baginya. Maka ajaklah mereka untuk menegosiasikan pengalamanmu dengan
tebakan masa depannya. Sambil mengingatkan, hanya dalam jedah ketenangan,
kejernihan nampak terkuak.”
Sabtu, 22 November 2014
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar