Masih saja saya berkutat pada soal-soal hidup dan kehidupan. Terungkunya mengular, melilit diri bagai tak berujung. Walau upaya tak jemu jua kutangguhkan, berusaha keluar dari kubangannya. Oh... Sang Guru, mungkinkah dikau menerlantarkanku, hingga cukup lama tak menyapa? Rengekanku menusuknya, hadirlah sabdanya: " Han..., belajarlah pada para peselancar. Mereka tetap bisa menari di atas gejolak ombak. Menaklukkannya, lalu mempertontonkan keindahan gerak, kelenturan tubuh beradaptasi pada liukan keseimbangan. Seharusnya demikian pula dengan jiwamu yang resah, rusuh hati akibat tekanan masalah. Menarilah di dalamnya dengan tarian jiwa."
Minggu, 02 November 2014
TARIAN
Diposting oleh
Sulhan Yusuf
di
00.58
Masih saja saya berkutat pada soal-soal hidup dan kehidupan. Terungkunya mengular, melilit diri bagai tak berujung. Walau upaya tak jemu jua kutangguhkan, berusaha keluar dari kubangannya. Oh... Sang Guru, mungkinkah dikau menerlantarkanku, hingga cukup lama tak menyapa? Rengekanku menusuknya, hadirlah sabdanya: " Han..., belajarlah pada para peselancar. Mereka tetap bisa menari di atas gejolak ombak. Menaklukkannya, lalu mempertontonkan keindahan gerak, kelenturan tubuh beradaptasi pada liukan keseimbangan. Seharusnya demikian pula dengan jiwamu yang resah, rusuh hati akibat tekanan masalah. Menarilah di dalamnya dengan tarian jiwa."
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar