Di keteduhan ranting-daun pohon nan rindang, yang batangnya lebih dari sepelukan, sahaya saling berdepan-depan dengan kawan-kawan muda, membincang tentang rekayasa perubahan. Sebelum sampai pada simpai pemikiran, Guru Han membiraikan sejumput tutur: " Ibaratnya dikau akan menebang pohon, maka tebanglah dengan apapun yang dikau punyai, Usahlah berdiam menunggu punya parang, jikalau hanya ada silet padamu. Mulailah menyileti, meski pohon itu tidak tertebang, paling tidak ada bekas sayatan selaku penanda adanya upaya dalam kesungguhan."
Minggu, 08 Februari 2015
UPAYA
Diposting oleh
Sulhan Yusuf
di
01.56
Di keteduhan ranting-daun pohon nan rindang, yang batangnya lebih dari sepelukan, sahaya saling berdepan-depan dengan kawan-kawan muda, membincang tentang rekayasa perubahan. Sebelum sampai pada simpai pemikiran, Guru Han membiraikan sejumput tutur: " Ibaratnya dikau akan menebang pohon, maka tebanglah dengan apapun yang dikau punyai, Usahlah berdiam menunggu punya parang, jikalau hanya ada silet padamu. Mulailah menyileti, meski pohon itu tidak tertebang, paling tidak ada bekas sayatan selaku penanda adanya upaya dalam kesungguhan."
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar