Aku hadir di perhelatan jiwa, mengikuti secara seksama, ketika Sang Guru memaklumatkan Han sebagai Guru Han. Getar-getar halus pada sekujur tubuhku, menyaksikan penobatan itu. Selang dua hari kemudian, Guru Han mulai menunaikan amanah. Ia pun menetapkan titah: " Pada hari ini, akan kutetapkan seorang pendamping yang akan setia menemaniku, ke manapun. Guna mencatatkan tutur yang patut untuk ditulis". Aku pun menawarkan diri selaku pendampingnya. Bahkan lebih dari itu, aku meminta menjadi hamba sahayanya saja, untuk meladeni semua pintanya. Sejak detik itulah, aku kemudian menjadi sahayanya. Seorang sahaya.
Jumat, 02 Januari 2015
AWAL-SAHAYA
Diposting oleh
Sulhan Yusuf
di
04.48
Aku hadir di perhelatan jiwa, mengikuti secara seksama, ketika Sang Guru memaklumatkan Han sebagai Guru Han. Getar-getar halus pada sekujur tubuhku, menyaksikan penobatan itu. Selang dua hari kemudian, Guru Han mulai menunaikan amanah. Ia pun menetapkan titah: " Pada hari ini, akan kutetapkan seorang pendamping yang akan setia menemaniku, ke manapun. Guna mencatatkan tutur yang patut untuk ditulis". Aku pun menawarkan diri selaku pendampingnya. Bahkan lebih dari itu, aku meminta menjadi hamba sahayanya saja, untuk meladeni semua pintanya. Sejak detik itulah, aku kemudian menjadi sahayanya. Seorang sahaya.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar