Minggu, 13 Maret 2016

PETAI


Bersilaturrahim ke pelosok desa, menemui sanak amatlah membahagiakan. Usai silaturrahim, setumpuk hasil kebun disisipkan pada kendaraan tumpangan sahaya. Menjuntailah beberapa bilah petai. Sesampai di mukim, rianglah seisi rumah, soalnya mereka adalah pemakan suntuk petai. Lalu, teringatlah pada peristiwa sewaktu masih di sekolah dasar, tatkala seorang teman berulah, mengunyah petai, lalu menguap-uapkan pada ruang kelas. Bau dan hebohlah seisi kelas. Terkenang akan petai ini, Guru Han pun beribarat dalam tutur: " Bila petai itu semisal kebusukan, maka mengkonsumsinya bakal menebarkan bau busuk, baik lewat nafas mulut-hidung, kentut, berak dan kencing. Sama persis dengan seseorang yang suka mencerna berita bohong, hoaks, fitnah, kebencian, maka ketika membagikannya pun akan meneberkan kebusukan. Omongannya bertolak pada fitnah, hoaks dan kebencian. Dan, itu bakal mematikan jiwa."

0 komentar:

Posting Komentar