Senin, 31 Agustus 2015

NIRTAMPAK


Sahaya mengahdiri acara reuni yang digelar oleh SMA tempat menimba ilmu dulu. Ada kisaran tiga ribu alumni yang hadir, beragam angkatan, profesi dan tempat mukim mereka kini. Disediakanlah panggung buat arena silaturrahim, namun kelihatannya ada segelintir orang yang tak bisa menahan diri berebut di atas panggung perhelatan. Apatah lagi, panggung itu berubah menjadi arena bagi orang-orang penting dan bernasib baik dari alumni sekolah itu. Melihat kegaduhan panggung, Guru Han yang juga salah seorang alumni, namun bukanlah orang penting, apatah lagi tak lebih dari seorang gelandangan yang lebih suka bertualang, hanya sanggup bertutur lirih: “Dengan menggunakan penalaran logis, ketajaman pikiran akan mampu mengambil kesimpulan berdasarkan apa yang tampak ke permukaan, terkhusus pada apa yang dipentaskan di panggung, lewat ujar-ujar para pengusung kepentingan. Namun, lebih dari itu, perlu pula menilisik lebih dalam pada apa yang nirtampak. Sebab, dalam sebuah perhelatan yang rada nyerempet pada nuansa kepentingan, apapun bentuknya, lebih menarik mencermati apa yang bergolak di balik panggung. Hanya ketersingkapan batinlah yang bisa memastikan ke arah mana para pemanggung itu menambatkan kepentingannya.

0 komentar:

Posting Komentar