Rabu, 05 Agustus 2015

SAMPAH



Malam belum begitu matang, barulah kisaran seperempat perjalanannya. Sepulang dari berburu nafkah, sahaya menyaksikan seorang yang tak begitu waras mengais sisa-sisa makanan di tempat pembuangan sampah. Kuat duagaan, ia bakal menjadikan sisa makanan yang sudah jadi sampah itu, bakal menjadi santapan malamnya. Malang nian nasib sosok itu. Seiring pacu kendaraan, Guru Han mengiangkan sebentuk tanggapan dengan tutur: " Yang dikau saksikan itu, sekadar amsal dari sebuah permisalan bahwa hanya orang yang tidak waraslah yang mau memakan sampah untuk meenuhi kebutuhan jasmaninya. Demikian pula dalam dimensi keruhanian, tidak sedikit yang memakan sampah untuk memenuhi kebutuhan ruhaninya. Seumpama di dunia maya, lewat media sosial, tidak sedikit sampah ruhani yang bakal merusak jiwa kalau disantap. Fitnah, kebencian, kepalsuan yang tersimpul dalam hoax adalah wujudnya. Namun, tidak sedikit yang asyik menyantapnya, bahkan membagikannya pada khalayak. Ketahuilah, ini sejenis ketidakwarasan pula."

0 komentar:

Posting Komentar