Tiga orang
sahabat sahaya datang silaturrahim. Salah seorangnya bercerita tentang suasana
tempat menimba ilmu yang punya pengajar bermasalah manakala gelar akademiknya
terabaikan kala dipanggil. Kawan satunya memperlebar diskusi, dengan mengajukan
pula pengalamannya bertemu dengan seorang yang bergelar bangsawan, tapi lalai
memanggil sematan bangsawannya, tersinggunglah akhirnya. Sobat berikutnya
melengkapi cerita, ada pula sosok yang punya seabrek gelar akademik, tapi lebih
senang kalau dipanggil gelar bangsawannya. Guru Han yang sejak semula menyimak
perbincangan ikut menyahut: “Seorang senang dipanggil dengan gelar yang
menunjukkan kemuliaannya, dan bila orang alpa memanggilnya, marahlah ia. Maka
berlomba-lombalah orang memanggil seolah memberi penghargaan, biar semua urusan
segera selesai. Manakala panggilan itu disahutkan untuk menyenangkan yang punya
gelar dan bagi si pemanggil bermaksud agar beres persoalan, itu sudah olok-olok
baginya. Gelar-gelar telah mewujud menjadi olok-olok. Dan, kedua belah pihak
saling menikmatinya.”
Rabu, 26 Agustus 2015
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar