Rabu, 26 Agustus 2015

OLOK





Tiga orang sahabat sahaya datang silaturrahim. Salah seorangnya bercerita tentang suasana tempat menimba ilmu yang punya pengajar bermasalah manakala gelar akademiknya terabaikan kala dipanggil. Kawan satunya memperlebar diskusi, dengan mengajukan pula pengalamannya bertemu dengan seorang yang bergelar bangsawan, tapi lalai memanggil sematan bangsawannya, tersinggunglah akhirnya. Sobat berikutnya melengkapi cerita, ada pula sosok yang punya seabrek gelar akademik, tapi lebih senang kalau dipanggil gelar bangsawannya. Guru Han yang sejak semula menyimak perbincangan ikut menyahut: “Seorang senang dipanggil dengan gelar yang menunjukkan kemuliaannya, dan bila orang alpa memanggilnya, marahlah ia. Maka berlomba-lombalah orang memanggil seolah memberi penghargaan, biar semua urusan segera selesai. Manakala panggilan itu disahutkan untuk menyenangkan yang punya gelar dan bagi si pemanggil bermaksud agar beres persoalan, itu sudah olok-olok baginya. Gelar-gelar telah mewujud menjadi olok-olok. Dan, kedua belah pihak saling menikmatinya.”

0 komentar:

Posting Komentar