Kudengar karibku dalam keadaan hamil, dan suka minum kopi. Sejak dini ia telah mengenalkan kopi pada janinnya, biar lebih awal menyatu dengan kepahitan dan kehitaman. Kopi memang layak dijadikan penanda akan hal itu. Lalu, ia berharap ketinggian akhlaknyalah, sebagai simbol kesucian yang akan melengkapi jalan hidupnya, sehingga terwujudlah sajian kopi nikmat, berupa manusia tegar nan berkarakter lembut. Bila ada wicara seputar kopi, Sang Guru juga selalu ingin terdepan dalam bertutur: " Han..., janin bakal bayi karibmu itu, hanya satu yang penting sebagai tugasnya, menjadilah gula, agar tercipta rasa manis. Sehingga, siapapun yang membutuhkan rasa manis akan datang padanya. Cukuplah ia menjadi gula saja, biar manisnya kehidupan mengepul ke buana."
Sabtu, 13 September 2014
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar