Pada suasana hidup bermasyarakat, tepatnya berpolitik untuk meraih kuasa, politik pencitraan menjadi ujung tombaknya, Semua mau menampakkam diri seolah ia menjadi faktor penentu kejayaan, ingin pula numpang kesuksesan. Sang Guru bernasehat, agar jedah dulu sejenak dalam diam, merenungkan sabdanya: " Han..., tirulah angin, ia menggoyangkan yang tertiup olehnya, namun tetap tak menampakkan diri. Ia memilih nirtampak, walau sesungguhnya, tiupannyalah penyebab goyangan itu."
Kamis, 11 September 2014
NIRTAMPAK
Diposting oleh
Sulhan Yusuf
di
18.49
Pada suasana hidup bermasyarakat, tepatnya berpolitik untuk meraih kuasa, politik pencitraan menjadi ujung tombaknya, Semua mau menampakkam diri seolah ia menjadi faktor penentu kejayaan, ingin pula numpang kesuksesan. Sang Guru bernasehat, agar jedah dulu sejenak dalam diam, merenungkan sabdanya: " Han..., tirulah angin, ia menggoyangkan yang tertiup olehnya, namun tetap tak menampakkan diri. Ia memilih nirtampak, walau sesungguhnya, tiupannyalah penyebab goyangan itu."
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar