Di depanku, seorang anak kecil sangat larut dengan mainannya. Kadang ia peluk, tatap, takjub, dan terkesima. Namun yang pasti, ia takut kehilangan mainan itu, bahkan akan begitu sintas hingga tangisan terakhir. Dalam permenunganku padanya, Sang Guru melintas, sambil membabar tutur: " Han..., tahukah dikau, mengapa si anak kecil amat sintas terhadap maianannya? Sebab ada kuasa memilikinya. Pada seorang dewasa sekalipun, manakala ada hasrat memiliki kuasa, maka ia pun bagai anak kecil. Orang dewasa dan anak kecil, cukup tipis bedanya, tatkala hasrat kekuasaan telah melilitinya."
Senin, 15 September 2014
MAINAN-KEKUASAAN
Diposting oleh
Sulhan Yusuf
di
06.55
Di depanku, seorang anak kecil sangat larut dengan mainannya. Kadang ia peluk, tatap, takjub, dan terkesima. Namun yang pasti, ia takut kehilangan mainan itu, bahkan akan begitu sintas hingga tangisan terakhir. Dalam permenunganku padanya, Sang Guru melintas, sambil membabar tutur: " Han..., tahukah dikau, mengapa si anak kecil amat sintas terhadap maianannya? Sebab ada kuasa memilikinya. Pada seorang dewasa sekalipun, manakala ada hasrat memiliki kuasa, maka ia pun bagai anak kecil. Orang dewasa dan anak kecil, cukup tipis bedanya, tatkala hasrat kekuasaan telah melilitinya."
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar