Kamis, 25 September 2014

PENDAM



Jumat Mubarak kali ini lain dari biasanya bagiku. Pada jumat-jumat terdahulu, selalu saja ada yang bisa kungkapkan sebagai pelipur lara atas suasana sekitar. Kali ini benar-benar buntu. Memang pekan ini adalah pekan yang kalut, kacau pikiran dan rusuh hati melilitku. Sang Guru menyambut hangat keadaanku ini dengan sejumput tutur: " Han..., yang dikau alami itu mestinya memang harus dipendam. Sebab jangan sampai dikau menulis atau bertutur masih dalam suasana kacau. Kekacauan akibat tulisan dan tuturmu jauh lebih berbahaya dari keadaan kacau di kisaranmu, sebab engkau telah ikut menambahkannya."

0 komentar:

Posting Komentar