Senin, 01 Juni 2015

BENCI-SUKA

Seorang kawan moncer begitu saja meninggalkan persamuhan. Ia marah dan tidak setuju dengan apa yang sementara kami bincangkan. Pasalnya, kami merundingkan sisi-sisi kemungkinan akan kebaikan yang sementara dirintis oleh yang berkuasa di suatu daerah. Sahaya kalut memastikan apa yang dipikirkan oleh kawan itu. Nampaklah Guru Han menerobos pembicaraan: " Memang sulit bagi seseorang kalau kebenciannya terhadap sesuatu amat berlebihan. Padahal nasehat lama sudah menyatakan, bila benci sesuatu jangan berlebihan, dan kalau suka pun jangan berlimpahan. Benci berlebihan dan suka berlimpahan, bisa saja menjadi terungku jiwa, menggelapkan terangnya jiwa guna melihat kebeningan suatu perbuatan. Apatah lagi kalau mengambil kesimpulan, sebelum perbuatan itu diwujudkan. Benar-benarlah itu penyakit jiwa, dan sakit jiwalah bagi yang mengusungnya."

0 komentar:

Posting Komentar