Sabtu, 27 Juni 2015

REMEH


Selagi jalan santai, menghirup udara subuh, kebeningan embun masih berkilau. Di perbatasan subuh dan pagi, secara samar sahaya menemukan uang receh lima ratus rupiah. Sahaya mengabaikannya, toh uang sebesar itu tak banyak lagi gunanya, bahkan peminta-minta pun jika diberi, juga ogah menerimanya. Dan, anak sekolahan pun tak bisa berbuat banyak menghadapi jajanan yang tak terjangkau. Guru Han agak risau dengan sikap ogah-ogahan ini, tutur pun meluncur deras: " Penyakit utama saat ini, salah satunya, selalu menganggap remeh yang kecil, termasuk barang dan perbuatan kecil. Selalu saja barang dan perbuatan dilihat dari kuantitasnya. Padahal, biar dikau punya uang sejumlah satu milyar, tapi kurang lima ratus rupiah, tetaplah tidak cukup semilyar. Pun tidak sedikit perbuatan kecil diremehkan, padahal berjebah peristiwa besar terjadi, baik yang benar maupun salah, awalnya dipantik dari hal kecil yang diremehkan."

0 komentar:

Posting Komentar