Kamis, 18 Juni 2015

PENCERAMAH


Sebagai pengurus mesjid dekat rumah, seksi dakwah, sahaya juga kena giliran ceramah tarwih dan kultum subuh pada malam ke-29 Ramadhan. Sebagai penceramah yang merindukan fans pendengar, kondisi ini sejenis bencana. Betapa tidak, sulit rasanya membayangkan di hari terakhir Ramadhan, jamaah mesjid tinggal segelintir, apatah lagi dibandingkan dengan pekan pertama Ramadhan. Ibarat pemain bola, sahaya hanya menjadi cadangan, dan masuk pada injuri time, menit-menit terakhir. Benar-benarlah gunda bagi penceramah yang menuntut bludaknya jamaah. Guru Han terkekeh, lalu bersabda: " Usahlah risau dengan jamaah tarwih yang makin menyusut di akhir Ramadhan. Meski hanya beberapa orang saja, namun itulah yang paling orisinil, jemaah yang bersetia hingga akhir Ramadhan. Kesetiaan pada suatu keadaan yang tidak menguntungkan secara material, memang telah menjadi sifat dan karakter langka di negeri ini. Bersetialah dikau pada nurani penuntun jiwamu."

0 komentar:

Posting Komentar