Kamis, 25 Juni 2015

PETASAN


Ceramah tarwih sementara berlangsung, sang Ustads lagi berapi-api membakar semangat jamaah untuk berburu pahala di bulan suci ini. Tiba-tiba, ada suara ledakan, rupanya segerombolan anak yang masih semenjana usianya memborbardir halaman mesjid dengan suara petasan yang memekakkan telinga menggetarkan jantung. Sahaya melihat penceramah agak kaget dan nyaris lupa apa lanjutan ujarnya. Guru Han yang ikut mendengarkan nasehat janji pahala pun berbisik: “ Anggaplah anak-anak yang meledakkan petasan itu, menguji nyali kita yang berada di mesjid untuk terbiasa mendengar suara letusan. Soalnya, di bagian bumi yang lain, saban waktu sering terjadi ledakan bom di dalam mesjid, atau bagaimana suara-suara senjata yang bertalu-talu di negeri-negeri muslim yang lagi tidak stabil negaranya. Dan, tidaklah perlu mengutuk anak-anak itu sebagai anak kurang ajar, sebab mereka mengolah kegembiraannya dengan cara kekanakan bersama bulan Ramadhan. Yang perlu diprihatinkan adalah, orang dewasa yang masih kurang ajarnya, sebab tetap menyediakan petasan.”

0 komentar:

Posting Komentar