Rabu, 01 April 2015

ANAK-ANAK


di halaman mukimku yang tak begitu asri
hanya ada sebatang pohon srikaya sepohon jeruk nipis
sebongkah anggrek di pohon yang mati
dan dua pohon bunga asoka kuning merah
namun burung-burung selalu bercinta di sela ranting


pada selasar istanaku yang sempit
anak-anak selalu berkumpul
saban pagi sore
membaca bersama sesekali bermain ceria
meniru burung-burung yang bercinta

halaman boleh nirasri
selasaran tak mesti luas
asal burung-burung merdeka bercinta
dan anak-anak leluasa meliarkan imajinya

seperti burung dan ranting
anak-anak selayak bacaannya
menikmati megahnya cakrawala
membuka jendela dunia

dari jendela dunialah
mereka mendaras buana
yang pasti bakal diwarisinya

0 komentar:

Posting Komentar