Seperti biasanya,
saban pagi sahaya mengojek anak-anak ke sekolahnya. Di perempatan lampu merah,
berjejerlah baliho-baliho yang memberi pesan, akan kesiapan si jago sebagai
kandidat ketua untuk sebuah organisasi. Pada perjalanan pulang, Guru Han
berkelebat masuk ke relung jiwa, sambil bertutur: “ Jika hanya ingin dikenal,
cukupah memang pasang baliho, pampangkanlah wajah polesan terbaikmu, bikinlah
citra setinggi langit akan dirimu. Namun, kalau mau dikenang, buatlah sesuatu
yang membuat jiwa negeri tenang dan menang menaklukkan masa. Pahatlah karya di
palung hati negeri, lukislah cita pada asa negeri yang terpuruk ini.Orang yang dikenal belumlah tentu dikenang, tapi orang yang dikenang pastilah dikenal.”
Senin, 27 April 2015
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar