Sudah lama sahaya menunggu apa yang mau dituturkan Guru Han atas maraknya dunia perbatuan, tren percincinan. Meski di jari manisnya ada pula sebuah cincin berbatu kecil, tak pernalah keder apalagi minder atas hadirnya batu cincin yang besar-besar. Pada suatu kesempatan yang tak terduga, meluncurlah tutur yang menohok: " Hati-hatilah terhadap batu cincinmu, sebab siapa tau kemualiaan batu itu, melampau kemuliaanmu, sehingga orang akan menempatkanmu bukan karena dirimu, tapi hanya karena batu cincin yang dikau kenakan. Orang yang lebih mulia batu cincinnya tinimbang dirinya adalah kenistaan diri yang nyata.
Senin, 06 April 2015
BATU-CINCIN (1)
Diposting oleh
Sulhan Yusuf
di
04.44
Sudah lama sahaya menunggu apa yang mau dituturkan Guru Han atas maraknya dunia perbatuan, tren percincinan. Meski di jari manisnya ada pula sebuah cincin berbatu kecil, tak pernalah keder apalagi minder atas hadirnya batu cincin yang besar-besar. Pada suatu kesempatan yang tak terduga, meluncurlah tutur yang menohok: " Hati-hatilah terhadap batu cincinmu, sebab siapa tau kemualiaan batu itu, melampau kemuliaanmu, sehingga orang akan menempatkanmu bukan karena dirimu, tapi hanya karena batu cincin yang dikau kenakan. Orang yang lebih mulia batu cincinnya tinimbang dirinya adalah kenistaan diri yang nyata.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar