Salah satu
kebiasaan sahaya adalah berboncengan dengan seorang karib menelusuri
sudut-sudut kota. Hampir di setiap sudut , selalu ada kerumunan orang. Rupanya
ada sejenis lapak-lapak yang menyajikan bongkahan batu, cincin permata beserta
pengikatnya. Pada salah satu lapak, nyatalah Guru Han di sana, berbincang
dengan tutur yang amat singkat: ” Janganlah dikau sampai lupa akan dirimu,
kedirianmu. Sebab, biarpun semua bongkahan batu itu, bahkan sekeranjang batu
cincin itu dikumpulkan, taklah pernah menggantikan dirimu. Tak elok melupakan
diri, atau lupa diri, hanya karena mengingat batu cincin. Apatah lagi
diterungku oleh batu cincin.”
Selasa, 07 April 2015
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar