Di waktu kiwari ini, sering aku berkumpul bersama kawan-kawan yang doyan mendiskusikan tentang perubahan-perubahan, yang melibatkan aktor-aktor perubahan, dan sering tiba pada suatu titik perbincangan antara kaum muda dan kaum tua dalam kaitannya dengan perubahan. Sang guru cukup menggemari lema ini, lalu menyalib perbincangan: " Han..., dalam kerumunan kaum tua, selalu saja ada yang berfikir laiknya cara berfikir kaum muda, sangat progresif. Sebaliknya, dalam gerombolan kaum muda, tidak sedikit di antara mereka yang cara berfikirnya sebangun dengan cara berfikir kaum tua, senang pada kemapanan. Meski dikau nampaknya makin tua, moga pikiranmu senantiasa bersesuaian layaknya kaum muda. Raga boleh lapuk, namun jiwa tetap membara. Sesungguhnya, jiwa tak pernah pupus."
Rabu, 18 Juni 2014
TUA-MUDA
Diposting oleh
Sulhan Yusuf
di
02.27
Di waktu kiwari ini, sering aku berkumpul bersama kawan-kawan yang doyan mendiskusikan tentang perubahan-perubahan, yang melibatkan aktor-aktor perubahan, dan sering tiba pada suatu titik perbincangan antara kaum muda dan kaum tua dalam kaitannya dengan perubahan. Sang guru cukup menggemari lema ini, lalu menyalib perbincangan: " Han..., dalam kerumunan kaum tua, selalu saja ada yang berfikir laiknya cara berfikir kaum muda, sangat progresif. Sebaliknya, dalam gerombolan kaum muda, tidak sedikit di antara mereka yang cara berfikirnya sebangun dengan cara berfikir kaum tua, senang pada kemapanan. Meski dikau nampaknya makin tua, moga pikiranmu senantiasa bersesuaian layaknya kaum muda. Raga boleh lapuk, namun jiwa tetap membara. Sesungguhnya, jiwa tak pernah pupus."
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar