Kamis, 21 April 2016

BAU


Tiga hari sudah, sahaya terusik dengan bau busuk yang menusuk hidung di tempat semedi. Saking tajamnya bau itu, sakit kepala pun tak terbendung. Kayaknya, ada tikus yang mati di celah rak buku, yang sulit dijangkau. Guru Han yang sedari awal selalu bersama dalam semedi, akhirnya moncer dari khusyuknya lalu menyabdakan satu kalimat: “ Kita telah kalah oleh para petugas sampah, yang saban hari bersetubuh dengan sampah namun tidak lagi terusik. Saatnya mennyampahkan diri, biar bau diri sama sebau dengan tikus yang mati itu. Biar tak berjarak lagi, antara kesampahan kita dengan bau busuk tikus mati itu. Hingga, bau busuk itu meraib dengan sendirinya, dan kesampahan kita ikut menggaib.”

0 komentar:

Posting Komentar