Rabu, 27 Agustus 2014

Gede Prama - PUISI BELAS KASIH



PUISI BELAS KASIH
Gede Prama

Tidak semua kesedihan berujung pada kehancuran. Asal membekali diri dengan ketulusan dan keikhlasan, sebagian kesedihan bisa menghantar seseorang pada gerbang pencerahan sempurna. Pesan ini yang mau disampaikan kehidupan melalui cerita seorang wanita dengan hati menawan bernama Kinh.

Suatu hari Kinh dinikahkan dengan seorang pria pilihan orang tuanya. Hanya karena bakti mendalam pada orang tua, ia menyanggupi niat baik ini. Kendati baru ia kenal, ia rawat dan sayangi suaminya lebih baik dari wanita mana pun yang menikahi suami pilihannya sendiri. Tapi keberuntungan tidak bisa dikejar, kesialan tidak bisa dihindari. Saat ia datang, tetap saja ia datang.

Di suatu sore tatkala Kinh menyulam di depan rumah, suaminya tertidur di pangkuannya. Melihat kumis suaminya tidak rapi, dia ambil gunting untuk merapikan. Tapi tiba-tiba ibu mertuanya datang, mengira ia akan membunuh suaminya. Tanpa memberikan kesempatan berargumen, Kinh langsung diusir tanpa ampun dari rumah suaminya.

Takut melukai perasaan orang tuanya, tidak mau baktinya kepada orang tua penuh noda, Kinh kemudian menyamar sebagai seorang pria dengan menggunduli rambutnya, dan menjadi murid sekaligus pelayan di jalan meditasi. Dan ketulusan, kejujuran, keikhlasan tidak selalu membuat seseorang damai. Kadang malah membuat seseorang sangat menderita.

Di suatu pagi, putri tunggal anak orang terkaya di desa tempat pusat meditasi di mana Kinh belajar meditasi ngotot sekali minta agar dia dinikahi. Tentu saja Kinh menolak karena ia sendiri seorang wanita. Tapi begitu ditolak, putri orang kaya ini tambah ngotot. Ia berhubungan intim dengan pembantunya, setelah hamil mengumumkan bahwa ia dihamili oleh Kinh. Setelah lahir anaknya diserahkan secara paksa pada Kinh.
Lagi-lagi musibah menimpa Kinh. Dan sebagaimana musibah terdahulu, dia terima bayi yang diberikan. Padahal, untuk membongkar skandal kebohongan ini mudah sekali. Cukup Kinh membuka rahasia dirinya bahwa ia seorang wanita, maka berakhirlah cerita sampai di sini. Tapi dasar penekun spiritual tingkat tinggi, ia kupas kesedihan selapis demi selapis.

Setelah anak yang ia asuh dewasa, Kinh mulai menua, kemudian ia menitipkan surat wasiat pada kepala pusat meditasi yang hanya boleh dibuka tatkala Kinh meninggal. Dan benar saja, tatkala Kinh wafat, surat wasiat dibuka, di sana terbongkar rahasianya ternyata Kinh seorang penekun meditasi yang dalam sekaligus mengagumkan.

Hanya ia yang penggalian meditasinya demikian dalam yang bisa melewati lapisan-lapisan kesedihan secara demikian mengagumkan. Dan indahnya kesedihan mendalam, ia menjadi gerbang terbukanya pintu belas kasih (compassion) yang indah tidak terbayang. Dan meminjam ajaran suci Tantra, bila orang seperti ini wafat maka langit menghormat melalui munculnya pelangi, bumi menghormat dengan gempa kecil.
Dan benar saja, tatkala Kinh dikremasi semua orang menangis sangat kehilangan. Tidak sedikit yang mengira Kinh adalah reinkarnasi Dewi Kuan Im. Dewi belas kasih yang dikagumi dunia. Seperti membenarkan isi buku suci, pelangi juga muncul di langit, bumi juga bergerak dengan gempa kecil. Pesan cerita ini sederhana, jalan spiritualitas mendalam bukan jalan senang-senang.

Meminjam pendapat psikolog Carl G. Jung, sebelum pencerahan seseorang akan melewati malam-malam gelap bagi sang jiwa. Isinya adalah kesedihan yang tidak terbayang beratnya. Mungkin cerita ini yang mau diungkapkan di zaman kita tatkala menyaksikan Nelson Mandela dipenjara selama 27 tahun, Martin Luther King Jr. serta Mahatma Gandhi wafat ditembak, YM Dalai Lama kehilangan negerinya di umur 15 tahun. Bimbingannya sederhana, siapa saja yang tekun membuka lapisan-lapisan kesedihan, ia tidak saja bisa memasuki gerbang pencerahan, tapi juga bisa menemukan wajah kehidupan sebagai puisi belas kasih.

0 komentar:

Posting Komentar