Kamis, 14 Mei 2015

SERAGAM





Kaget bukan kepalang, sahaya nyaris diseruduk oleh segerombolan pelajar sekolah menengah atas yang baru saja merayakan kelulusannya. Suara motor yang meraung-raung, baju putihnya sudah berwarna-warni karena telah mereka cet. Sahaya lalu menepi, berteduh sejenak di keteduhan pohon, sambil menenangkan diri dari kaget. Di detik itulah Guru Han menuturkan kalimat penenang: “ Mereka para pelajar itu hanyalah korban dari penyeragaman. Sebab, mereka sejak sekolah dasar, menengah hingga atas, selalu saja diseragamkan pakaiannya. Maka berontaklah mereka dengan cara mewarna-warnikan bajunya, karena sesungguhnya mereka rindu pada keragaman warna-warni, sebentuk fitrah kehidupan yang berwarna-warni. Coba tengok yang sudah mahasiswa, kala mereka lulus jadi sarjana, masihkah ada yang mewarnai bajunya? Tidak lagi, sebab selama mereka kuliah, sudah menikmati warna-warni bajunya, sebagai manifestasi dari kebebasan menikmati warna-warni kehidupan.”

0 komentar:

Posting Komentar