Selasa, 01 Januari 2013

AMAL


Hidup melata di atas dunia sementara ini, membutuhkan mal (harta). Buah pikiran, buah hati, buah usaha, buah kerja adalah bentuk-bentuk kongkritnya. Amat berat menjaga, memelihara dan menempatkan sebagaimana mestinya buah-buah itu.

Akan halnya di alam keabadian, yang akan menyelematkan adalah amal (perbuatan). Maka saatnyalah menjadikan mal itu menjadi amal. Buah-buah itu, akan menjadi busuk kalau tidak segera dibagikan, dirobah, diarahkan bentuknya.

Perjalanan menuju keabadian, mal yang berupa buah-buah itu hanya akan memperberat perjalanan. Seorang pejalan, yang mengerti beratnya perjalanan akan mengfektifkan bekal perjalanannya.

Tidaklah perlu membawa semua mal-buah untuk suatu perjalanan. Cukuplah diefektifkan menjadi jus, sebagai penandanya, jus amal.

Bukankah para arif-bijak selalu berkata, bahwa dalam perjalanan menuju keabadian akan ada tiga pengiring, dua kembali, satu setia bersama si pejalan?

Buah-buah itu, semuanya akan kembali, hanya yang telah dibagikan, dirobah, diarahkan bentuknya menjadi jus yang akan bermanfaat.

Amatlah mudah jikalau mal itu mau menjadi amal. Cukup menambahkan satu huruf a saja di depan kata amal. Meski amat berat, tapi demikianlah jalannya. Berbahagialah orang yang telah menemukan jalan itu, karena sejauh perjalanannya, jalan itu akan membahagiakannya.

0 komentar:

Posting Komentar