Usaikan dulu pelajaran tentang diri, kemudian mulai belajar tentang yang lainnya. Sebab, insan yang telah selesai belajar tentang dirinya, akan lebih mudah mempelajari sesuatu yang beredar di luar diri.
Aku baru saja menyaksikan insan yang telah menempuh perjalanan, berproses untuk menyelesaikan satu mata pelajaran tentang diri di sekolah kehidupan.
Insan yang berjalan menaklukkan "tolak
diri", menuju "hadap
diri". Mengorbankan diri, agar diri-diri lain tumbuh subur di jagat
kehidupan. Memilih menjadi pupuk, agar tanaman berkembang, mekar berseri.
Demikianlah kerjanya para altruist.
Mata pelajaran diri, sumbernya boleh darimana saja. Pola tingkah laku sosial, budaya, politik di sekitar, bisa menjadi literaturnya. Sinar matahari, cahaya rembulan, hembusan angin, desiran ombak, aneka ragam tumbuhan dan binatang, akan dapat mendukung proses belajar itu.
Berbahagialah insan yang tidak pernah berhenti berjalan dan berproses untuk menyelesaikan mata pelajaran kedirian. Sebab, dari situlah muara kesejatian diri akan mulai bertualang di jagat kehidupan.
Penanda insan yang telah selesai belajar tentang dirinya, insan akan selalu melihat dirinya pada cermin diri makhluk lain.Tidak lagi bicara tentang dirinya sendiri, tetapi selalu membincang keagungan diri lain.
Mata pelajaran diri, sumbernya boleh darimana saja. Pola tingkah laku sosial, budaya, politik di sekitar, bisa menjadi literaturnya. Sinar matahari, cahaya rembulan, hembusan angin, desiran ombak, aneka ragam tumbuhan dan binatang, akan dapat mendukung proses belajar itu.
Berbahagialah insan yang tidak pernah berhenti berjalan dan berproses untuk menyelesaikan mata pelajaran kedirian. Sebab, dari situlah muara kesejatian diri akan mulai bertualang di jagat kehidupan.
Penanda insan yang telah selesai belajar tentang dirinya, insan akan selalu melihat dirinya pada cermin diri makhluk lain.Tidak lagi bicara tentang dirinya sendiri, tetapi selalu membincang keagungan diri lain.
0 komentar:
Posting Komentar