Adakah sampah di hutan belantara? Tidak ada. Sebab, semua sampah telah
diolah penghuni rimba menjadi pupuk untuk keharmonisan hidup di hutan.
Keanggunan pepohonan mengeluarkan udara segar. Keramahan binatang pengurai
menggembur-suburkan tanah.
Adakah sampah di kehidupan metropolis? Banyak sekali. Sebab, keseimbangan
hidup tidak lagi harmonis. Semuanya berpotensi menjadi sampah. Belantara gedung
bertingkat, aspal jalan yang keras, beton-beton menjadi alas pijakan. Amat
keras dalam menyangga kota.
Keangkuhan gedung pencakar langit, kekerasan aspal dan beton, tak mampu
mengurai sampah. Sehingga, sampah pun menjadi masalah pokok kehidupan.
Dalam kehidupan ruhani, sangat banyak sampah ruhani berseliweran di
sekitar. Angkuh, sombong, congkak, jengkel, hasad, cemburu, korup, culas, iri,
dengki adalah sampah-sampah ruhani.
Mampukah belantara ruhani mengolah sampah itu menjadi pupuk kehidupan?
Mengubah menjadi energi kehidupan? Menjadi jalan-jalan keruhanian?
Hadirkan rimba-hutan belantara ruhani
pada diri, agar bisa mengubah sampah ruhani itu menjadi pupuk. Makin lebat
rimba-hutan belantara ruhani makin kuat pula menghasilkan pupuk kehidupan.Sebab
semua sampah ruhani telah jadi pupuk bagi suburnya tanah keruhanian.
Kehidupan akan lebih indah, lewat tutur kata yang mencerahkan pikiran, ibarat udara segara bagi kehidupan.
Melalui penyingkapan hati yang tulus berbuat, bak tanah subur untuk bercocok
tanam kebaikan.
Pesanggrahan, Malino, 29 September 2012
0 komentar:
Posting Komentar